Resep mama kali ini adalah kue Carabikang atau banyak juga yang mengingkat menjadi Bika.

Sudah sekian belas tahun aku tidak menikmati jajanan ini, maksudnya yang dibuat langsung oleh mama. Terakhir aku menikmati jajan ini kalau tidak salah sewaktu SMA duluโ€ฆ yang artinya sudah lama sekali.

Maklum mama sudah beda dengan dulu dimana semua kue biasanya di buat sendiri, jadi yang namanya Carabikang, Kue Ku (Kue Thok), Roti Kukus, Bugis, Lemper, Mendut, dll produksi dapur sendiri. Dan kue โ€“ kue ini selalu ada disaat saat tertentu. Tetapi belakangan mungkin karena faktor usia, jajanan seperti itu dibeli langsung di pasar, yang tentu saja rasanya berbeda dengan rasa โ€˜masa kecilโ€™

Lucu juga sih karena masing masing anak mempunyai kesukaan sendiri – sendiri, seperti aku paling suka kalau mama membuat Carabikang. Rasanya itu lho yang membuat lidah byar pet memaksa mulut untuk buka tutup hehehehe

Sewaktu masih SD dulu jika mama membuat kue ini aku suka nungguin di depan nya, begitu sudah di angkat dari cetakan lantas di taruh diatas โ€˜tampahโ€™ beralaskan daun pisang. Nah aku paling suka sekali melihat apakah semua yang di atas โ€˜tampahโ€™ sudah di puk – puk, kalau belum aku protes, mama yang ini belum di puk – puk, ahโ€ฆ lagi lagi jadi terkenang masa kecilโ€ฆ

Apa sih puk – puk itu?

Iseng iseng aku utarakan maksud baik ku (baca : merayu) ke mama untuk dibuatkan jajanan ini. Biasanya kalau rayuanku sudah meluncur, mama pun pagi – pagi sudah mulai menyiapkan bahan bahannya, hehehe

Kalau dahulu semua serba disiapkan sendiri, seperti tepung berasnya, harus fresh, tidak menggunakan tepung instant buatan pabrik. Demikian pula dengan santannya, harus โ€˜marutโ€™ dan peras sendiri, alasannya lebih bagus karena ngupas kulitnya bersih, jadi santannya bener bener putih bersih, dan ini yang membuat rasa cara bikang menjadi lezzzzโ€ฆat, karena di puk – puk dengan santan yang berkualitas (ceileโ€ฆ)

Sekarang di jaman yang semua serba instan apapun kalau bisa disederhanakan akan menjadi praktis. Dan kali ini tepung yang digunakan berasal dari penggilingan tepung di pasar demikian juga dengan kelapa parut nya.

Dan setelah semua bahan sudah siap, dimulailah pembuatannya yang untuk menikmati hasilnya kudu sabar menunggu. Berapa lama? Yang jelas untuk โ€˜nguleniโ€™ nya aja butuh waktu cukup lama hiksโ€ฆ โ€˜Nguleniโ€™ adalah proses mengaduk, biasanya dengan tangan karena sambil di remas remas supaya tepung dan santannya benar benar menyatu, makanya dibutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah itu baru diencerkan dengan santan sampai dengan kekentalan tertentu.

Nah setelah selesai dimulailah dengan membakar arang, kenapa tidak pakai kompor? Lagi lagi supaya didapat rasa yang lezzzzโ€ฆat, lagian kalau cetakan ditaruh di atas kompor, gimana caranya ya? Dan cetakan pun dicuci bersih lalu ditaruh diatas bara arang.

Setelah dirasa cetakan siap untuk diisi, adonan di kucurkan ke satu lobang cetakan sebagai testing, apakah panasnya sudah cukup atau belum. Setelah hasil dari uci coba bagus, baru semua lobang cetakan diisi dengan adonan.

Dan seperti jaman duluuuuu aku pun menunggu untuk melihat apakah sudah di puk – puk semua, hihihi jadi ketawa sendiri nulisnya, habis aku masih terbayang masa kecil karena tidak tahu istilahnya maka aku dengan polosnya menyebut dengan puk โ€“ puk.

Setelah dirasa sudah masak, bagian atas kue ini di puk โ€“ puk sebelum diangkat dan begitu โ€˜cuthikanโ€™ pertama, pluxโ€ฆ eh maksudnya plukโ€ฆ. hmmmโ€ฆ aromanya pun merangsang hidung, aroma pandan suji, .dan tak lama kemudian carabikang dipegang, dibalik, sementara tangan kanan meraih ikatan daun pisang yang disuwir suwir, dicelupkan ke dalam santan kental dan puk โ€“ puk, sisi balik dari cara bikang sudah berbedak santan kental. Itulah yang namanya puk โ€“ puk hehehe

Dan bless hmmmmm memang rasanya beda sekali, beneran alias gak bohong. Kalau gak percaya, ini lho hasil dari cara bikang yang sudah di belah โ€ฆ

Jadi kesimpulan ku untuk membuat carabikang yang lezzzโ€ฆat, tepung dan santan harus fresh, di โ€˜uleniโ€™ yang lama biar tercampur rata lantas dipanggangnya menggunakan arang dan satu proses yang jangan sampai di lupakan, tahu kan proses apa? Ya benarโ€ฆ PUK – PUK

Kokiers, jika ingin mencoba membuat kue Carabikang ala mama, berikut resepnya:

Bahan:
4 gelas munjung tepung beras yang sudah di ayak sampai halus
1 gelas munjung gula pasir
Santan dari 2 butir kelapa

Bahan tambahan:
Warna merah dari Pewarna merah (food grade)
Warna Hijau dari daun pandan yang diperas
Warna coklat dari bubuk coklat

Cara membuat :

Santan untuk areh (digunakan untuk puk โ€“ puk)
Santan dari perasan pertama sampai ketiga di pisah dan di masak sambil diaduk dengan tambahan sedikit garam. Masak samapai mengental untuk di jadikan areh.

Santan untuk adonan
Santan sisa perasan berikutnya dimasak sambil diaduk juga dengan menambahkan sedikit garam. Santan ini digunakan untuk pembuatan adonan pada saat masih dalam keadaan hangat atau suam – suam kuku

Proses pembuatan Adonan:

Campur tepung beras dan gula, tuangkan santan bagian atas selagi masih hangat sedikit demi sedikit dan uleni dengan tangan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, proses nguleni ini menggunakan tenaga yang cukup kuat supaya tepung, gula dan santan tercampur rata.

Setelah dirasa benar โ€“ benar tercampur, tambahkan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk โ€“ aduk. yang digunakan adalah santan yang bagian atas atau yang agak kental.
Setelah dirasa kekentalan nya pas, ambil sedikit untuk di beri warna merah, hijau dan coklat di mangkok terpisah masing โ€“ masing warna.

Nah kini adonan sudah siap di gunakan.

Selamat mencoba

Regards, Plux