Salah satu menu yang membuat lidahku bergoyang adalah bothok tempe teri. Kreasi dari masakan Jawa ini ada berbagai versi (seperti software ya, ada versi 3.1 hehehe). Dalam perkembangannya, berbagai bahan pun di ganti, seperti teri ukuran sedang diganti dengan teri medan (teri nasi), bahkan ada juga yang memodifikasi kelapa yang versi original diparut kecil, menjadi kelapa parut dengan ukuran sedang seperti yang dilakukan oleh nenek Yuka dari Kobe seperti yang terlihat di foto berikut ini.

Di sebagian wilayah Jawa Timur, biasanya bothok dijadikan masakan pelengkap, artinya bothok di padukan dengan masakan lainnya seperti sayur bayem yang buthek atau nama kerennya “jangan mener” dengan pelengkap berupa sambal terong ungu yang kecil. Untuk resep “jangan mener” menyusul, nanti kalau pulang kampung hehehe

Resep berikut adalah versi Original yang aku dapat dari mama.

Bahan :

  • Tempe secukupnya (dipotong dadu)
  • Kelapa muda (yang bisa diparut) 1/2 butir
  • Teri
  • Mlandingan (petai Cina), Seperti lamtoro tetapi kecil-kecil. Jika tidak ada bisa diganti dengan lamtoro

Bungkus:
Daun pisang yang muda

Bumbu :

  • 3 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • kencur seruas jari telunjuk (± 4 cm)
  • 3/4 atau 1 sendok teh ketumbar bubuk
  • Cabe kecil (kalo suka pedas) atau Cabe merah (buang bijinya) kalo tidak suka pedas, secukupnya
  • garam secukupnya
  • gula sedikit aja

Cara membuat :

  • Semua bumbu diuleg, semua bahan diaduk sampai rata dengan bumbu yang sudah diuleg.
  • Bungkus adonan pakai daun pisang, cara membungkus seperti kalau kita membungkus bongko (pakai lidi)
  • Kukus sampai matang

Note :
Dalam perkembangannya, bahan berikut bisa dimasukkan atau dijadikan bahan pengganti:
–    Pete, di iris melintang (dijadikan pengganti mlandingan / petai Cina)
–    Daun Kemangi
–    Daun Salam

Foto dibawah ini adalah bothok dengan tambahan daun kemangi yang banyak (maklum aku suka daun kemangi, jadi special request ke mama, hehehe)

Regards,
Plux