Rumah makan yang satu ini memang didesain ala Jawa, dengan konsep setengah terbuka. Makanan yang dijual pun juga berasa Jawa. Tak heran bila seragam yang digunakan pramusajinya juga bernuansa jawa. Bukan hanya itu saja, tempat lauk pauknya pun menggunakan perabot yang terbuat dari tanah liat.

Anglo sendiri dalam bahasa jawa berarti kompor yang terbuat dari tanah liat dengan menggunakan bahan bakar kayu atau arang untuk proses masak memasak. 

Adalah cumi hitam dan oseng tempe yang menjadi masakan favorit bagi aku jika singgah ditempat makan ini. Rasanya benar – benar membuat ketagihan. Oseng tempe yang di padu dengan pete membuat sensasi tersendiri. Malahan jika aku datang di waktu malam dan tempat makan ini sudah mendekati last order, bisa jadi semua pete di oseng tempe ini berpindah ke piring ku.

Bagaimana dengan makanan lainnya? Hmmm… tak kalah nikmat tentunya, seperti sayur mayurnya ataupun juga sambal goreng udang. Untuk sayur yang khas disini adalah oseng daun pepaya. Daun pepaya dipadu dengan ikan teri nasi (teri Medan) sangatlah sayang jika dilewatkan. Rasa dari daun pepaya disini juga tidak pahit, hmmm… benar – benar masakan khas.

Yang pasti jika anda penyuka makanan khas Jawa, rumah makan yang satu ini patut untuk di kunjungi. Rasa masakannya memang khas membekas di lidah, apalagi yang namanya oseng tempe yang dipadu dengan petai. Hmmm benar benar membuat ketagihan.

Tak heran bila tamu pun rajin mengunjungi tempat makan ini. Di rumah makan ini juga menyediakan menu untuk pesta dengan nama yang cukup unik. Lihat saja menu untuk minumannya seperti Es Ande Ande Lumut dan lainnya. Yang jelas minimal senyum pun mengembang ketika membaca nama menu minuman disini. Penasaran? Datang saja di salah satu cabangnya.

Rumah Makan Anglo,

Jl. Senopati Raya No. 33 (sebelah Anomali Cafe), Jakarta. Telp. 021-573 4448

Jl. Bulungan Raya No. 26 Jakarta. Telp. 021-722 0891

Apartemen Mediterania 1, MGR I Tanjung Duren, Jakarta. Telp. 328 43281

 

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya

Regards, Plux