Saat itu hujan teramat deras mengguyur kota Malang, mengakibatkan beberapa ruas jalan agak tersendat. Bukan macet karena antrian banyaknya kendaraan tetapi banyak kendaraan yang mencoba menghindari derasnya arus air di jalan. Ketika itu aku sedang mengantar keponakan berenang dan dalam perjalan menuju rumah, salah satu keponakan nyeletuk : “ Hujan gini enak juga kalau makan bakso.”

Dan meluncurlah kami ke tempat bakso yang ternyata menyajikan rasa yang hmmm…. Entah karena suasana hujan atau karena racikan yang berbeda yang jelas, menikmati bakso di tempat ini membuat lidah tak henti berdecap, nikmat…

Biasanya untuk meikmati pangsit gorengnya langsung di santap dengan sambal dan saos tomat. Tapi aku lebih suka mencampurkan pangsit goreng ini ke dalam kuah sampai empuk, dimakan dengan kuah menjadikannya lebih nikmat.

Sebenarnya bukan kali pertama aku makan di tempat ini, setiap tahun ketika mudik selalu ku sempatkan menikmati sajian bakso di tempat ini, dan rasanya pun masih sama, enak. Apalagi untuk ukuran lidahku yang boleh dibilang sangat jarang menyantap hidangan yang terbuat dari daging merah.

Jika anda suka, silahkan minta tetelan atau biasa disebut dengan istilah balungan. Potongan tulang yang masih menyisakan daging ini memang enak untuk di kerokoti apalagi jika kita menambahkan campuran sambal dan kecap plus cuka dengan jumlah yang pas, hmm… benar benar sedap…

Dan ternyata hujan tak menyurutkan minat penikmat bakso di tempat makan yang satu ini. Terbukti dengan penuhnya ruangan yang ada. Tamu datang silih berganti, bagaikan air hujan yang datang nya tak bisa di duga.

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya.

Regards, Plux