Kali ini petualangan lidah kiriman dari seorang teman yang doyan makan plus jalan – jalan. Silahkan mampir… Artikel kiriman Ariana ini pernah dimuat di www.koki-kolomkita.com

Ariana, thanks ya…

Suasana tempo dulu dengan atmosfir nostalgia yang sangat kental begitu terasa, ketika kita memasuki lokasi Eat & Eat Food Market, seakan kita berada di sebuah sudut kota pada jaman dahulu kala. Interior di dalam ruangan didominasi oleh material kayu yang sangat usang dengan cat mulai pudar dan terkelupas, kursi dan meja untuk bersantap terbuat dari kayu tua yang dicat cokelat dan dihiasi dengan ukiran-ukiran tempo dulu dan gantungan berupa sangkar burung menambah kesan kuno.

Di era modern seperti saat ini, rasanya agak sulit untuk menemukan suasana tempo dulu, makanan tempo dulu, pernak-pernik kuno seperti timbangan,  termos jadul, ceret antik, kaleng krupuk dan pernak-pernik kuno lainnya. Ternyata saat ini kita dapat menemukan suasana tempo dulu di Eat & Eat Food Market yang terletak di Mal Kelapa Gading 5, Jakarta Utara.

Kita dapat menikmati aneka pernak-pernik tempo dulu, yang mengingatkan masa kecil atau sekedar nostalgia dan beberapa pernak-pernik yang mungkin yang tidak pernah kita lihat sebelumnya, selain itu kita dapat pula menikmati lukisan jaman dulu, potongan iklan masa lampau, kios rokok kuno, aneka kue kering dalam toples, hiasan telor plastik yang digantung di keranjang kecil bahkan kwitansi jaman dulu dalam ejaan lama dan kertasnya sudah menguning.

Untuk dapat menikmati makanan dan minuman di sini, pengunjung diharuskan membeli sebuah kartu isi ulang yang diisi dengan sejumlah rupiah dengan nominal tertentu. Dengan kartu ini pengunjung bebas melakukan transaksi di semua conter makanan dan minuman, dan nominal yang tersisa di kartu ini sebesar Rp. 5.000 untuk jaminan kartu tersebut. Pembelian kartu isi ulang ini bisa juga menggunakan kartu kredit, tetapi jika kita menggunakan kartu kredit, maka apabila ada sisa dana yang tersisa di kartu ini, tidak dapat dikembalikan uang tunainya, tetapi dapat digunakan untuk kunjungan berikutnya, dan jika kita mengisi ulang kartu ini dengan uang tunai, maka sisa dana yang ada bisa ditukar dengan uang tunai atau dipakai untuk transaksi pada kunjungan berikutnya.

Eat & Eat dengan penampakan khas etnik peranakanan dengan dekorasi dan pernak-pernik yang sangat unik dan kuno, menghadirkan konsep pasar tempo dulu menempati areal seluas 2.350 m2, keberadaan food market ini sangat kontras keberadaannya berdampingan dengan Food Temptation, areal food court di Mal Kelapa Gading 3 yang tampil dengan suasana modern.

Terdapat sekitar 34 counter makanan menawarkan beragam masakan khas dari berbagai daerah dan berbagai pilihan masakan khas peranakan, mulai dari makanan Indonesia sampai dengan masakan Cina peranakan Indonesia, Malaysia dan Singapura seperti pempek, nasi uduk, nasi lemak, nasi campur, tahu cocol, asinan sayur, rujak juhi, bebek goreng, gurame goreng, kuo tieh, mie hokkian dan masih banyak makanan lainnya.

Di sini counter-counter makanan menampilkan nama masakan utama menjadi unggulannya, bukan nama atau brand dari counternya, seperti counter gado-gado, warung keroepoek, babat gongso, nasi guling, raja gurame, bebek goreng, tongseng kambing dan masih banyak lagi.

Selain berbagai makanan diatas, di sini kita dapat pula menikmati hangatnya secangkir kopi atau nikmatnya teh tarik dengan sepotong roti di kedai Kopi Lay, di kedai ini digantung hiasan bawang putih, lampu templok, aneka bakul, termos kuno dan teko antik, sandal bakiak bahkan minyak rambut jaman dulu.

Bagi penggemar minuman bersoda, di sini kita tidak akan menemukan minuman yang mengandung soda yang identik dengan minuman masa kini, minuman lainnya yang tersedia adalah jus buah, minuman mineral dan teh dalam kemasan botol dan kotak.

Walaupun suasana kuno hampir mendominasi food market ini, semua counter makanan dan minuman menggunakan laptop yang modern dan sebuah alat untuk menggesek kartu isi ulang tersebut sebagai transaksi pembayaran. Harga makanan dan minuman di food market ini hampir sama dengan harga makanan dan minuman di mal-mal Jakarta lainnya.

Kendaraan tempo dulu seperti becak, delman dan sepeda ontel cukup menarik perhatian beberapa pengunjung food market untuk berpose dengan latar belakang kendaraan jaman dulu.

Reagards, Plux