Dalam petualangan lidah ku kali ini yang kebagian menjadi tuan rumahnya adalah Chicken Station yang terletak di Jacc. Dari informasi mbak yang jaga di sana katanya sudah ada beberapa gerai nya di beberapa mal seperti di Point Square, Cibubur Junction, dll. Dan masih menurut mbaknya ini bukan produk waralaba dari luar negeri, melainkan produksi dalam negeri. Salut buat Chicken station yang tak gentar dengan serbuan makanan sejenis yang sudah punya nama.

Sebenarnya aku mampir kesini karena tergelitik dengan logonya yang lucu dan juga banyak orang yang mengantri di depan kasir. Daripada penasaran, kenapa gak sekalian saja di coba?

Sreng…. Adalah udang gulung yang bergelimang tepung, menyelam dan kemudian terapung diantara panasnya minyak goreng. Disajikan hangat – hangat dan dinikmati dengan salad dan sambal. Kali ini bukan sambal mentah walaupun sama sama merah, tetapi saos sambal.

 

Dan ketika digigit memberikan suara kriuk…. kresss…. nyam nyam… demikian satu persatu sang udang gulung pun berakhir dalam perut ku yang akhir – akhir ini bertambah buncit beberapa centi.

 

Kalau belum puas masih ada sejenis pangsit goreng, terbuat dari udang yang dicincang juga. Dan berbunyi sama, kriukkkkk… kresssss… sampai sekarang pun aku masih bisa membayangkan bentuknya. Lha gimana gak bisa, fotonya terpampang disini hehehe.

 

Sebenarnya menu andalan dari restoran ini adalah fried chicken, tapi ternyata menu lainnya gak kalah enaknya. Tentang menu utamanya berpenampilan seperti fried chicken pada umumnya, daging ayamnya pun nikmat juga untuk dilumat. Hmmm kres… kres… nyam nyam.

 

Sementara aku sibuk memotret, di meja sebelah ada 6 orang yang menyantap makanan yang seragam, sapi lada hitam. Sempat terjadi percakapan dengan satu diantara mereka saat aku mendokumentasikan hidangan yang aku dan teman pesan. Dipikirnya aku wartawan karena aksi jeprat jepret dan setelah aku rasa nyaman untuk berkomunikasi dengan mereka, munculah pertanyaanku : bagaimana rasa sapi lada hitamnya?

 

Dan jawabannya seperti terlihat dari kotak makan yang sudah ditinggalkan pengunjungnya

Akhirnya sembari melangkahkan kaki mungilku (ceile…. mungil…) keluar dari resto ini aku sempat berpikir, biasanya orang akan berdoa dulu sebelum makan, tapi akhir akhir ini aku mempunyai kebiasaan baru : foto dulu sebelum makan. Hmmm kebiasaan yang aneh…