Berderet mobil parkir di sepanjang jalan depan rumah makan yang berseberangan dengan sungai ini. Beberapa kursi terisi pengunjung yang sedang asik menikmati makanannya. Sementara penjualnya dengan cekatan melayani pengunjung yang datang.

Mengambil nama dari tempat asalnya dari Ponorogo, hidangan di tempat makan ini begitu khas Jawa. Menu utama yang dijual adalah nasi pecel. Sederet lauk tersedia disini mulai dari perkedel, telor asin, sate kerang dan tentu saja tempe yang menjadi pendamping setia pecel. Nama yang tertera di papan reklamenya adalah Pecel Ponorogo Hj. Boeyatin.

Nasi pecel asal Ponorogo ini cukup terkenal di kota Surabaya, terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang silih berganti. Tak ketinggalan, gerobak sate dan es degan (kelapa muda) juga ikut menyemarakkan tempat ini.

Kalau berbicara tenntang rasanya, ya rasa nasi pecel di sini enakkk. Jika kita suka dengan sambel tumpang, minta aja sama penjualnya. Sambel tumpang terbuat dari tempe yang dihancurkan dan dibumbui dengan daun salam. tidak semua orang bisa menikmati sambel tumpang, tapi aku suka.

Berapa harga nasi pecel disini? Yang jelas tidak menguras kantong alias murah meriah.

Mau coba? Datang langsung ke lokasi :

Pecel Ponorogo Hj. Boeyatin, Jl. Ketabang Kali 51 Surabaya

Ucapan terima kasih untuk Pak Agus Gunawan yang telah mengantarkan lidahku berpetualang di sini. Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya.

Regards, Plux