Tempat makan yang satu ini sangat sederhana, terletak di  depan kantor Badan Pusat Statistik Surabaya. Berupa tenda dengan kain penutup yang di sablon dengan tulisan “Nasi Pecel dan Rawon Asli Madiun”. Ya, makanan yang di jual adalah nasi pecel dan rawon.

Penjual warung makan ini berasal dari Madiun, tak heran jika rasa pecelnya Madiun bangetttt. Berawal dari 17 tahun yang lalu sang ibu merintis menjual nasi pecel disini dan kini warung ini dikelola oleh bu Emmy, generasi ke duanya dibantu dengan 2 orang asisten yang melayani pembeli, sementara sang ibu kembali ke Madiun.

Aku tahu tempat makan ini dari seorang kerabat yang tinggal di Kutisari ketika pulang kampung beberapa tahun lalu. Sejak saat itu rasa bumbu pecelnya begitu ngangenin, hihihi. Pada kesempatan mudik kali ini tak lupa aku menyempatkan menuntaskan rasa kangen akan rasa nasi pecel ini.

Nasi Pecel

Seperti nasi pecel pada umumnya, sayuran yang di pakai adalah kacang panjang, bayam dan kecambah. Yang membedakn adalah di warung ini tersedia pula daun kenikir dan tentu saja bumbunya khas bumbu pecel Madiun. Masih ada lagi, di sini tersedia pula irisan bendoyo. Bendoyo adalah krai (sejenis timun berwarna hijau tua dengan biji kecil-kecil) yang di rebus / kukus, sehingga berarir. Sayangnya pada kesempatan kali ini bendoyonya sudah habis. Nasi pecel ini dihidangkan dengan peyek diatasnya.

Makanan pendamping pun tersedia di sini, seperti tahu, tempe , ayam goreng, sate telor puyuh dan juga sate kulit ayam tersedia di meja.

Selain nasi pecel, warung ini menyediakan pula menu nasi rawon. Karena sudah terpatri rasa nasi pecelnya, aku belum berkesempatan mencicipi rasa nasi rawonnya. Tapi dari pantauanku selama makan disini, pesanan nasi rawon pun banyak.

Warung makan ini buka dari jam 4 sore sampai jam 12 malam (sampai habis), jadi kalau kebetulan lapar di malam hari dan ingin merasakan pecel yang berbeda, datang saja ke tempat ini. Sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan besar.

Warung Nasi Pecel dan Rawon Kendangsari,
Depan Badan Pusat Statistik, Jl. Kendangsari Industri 33 – 34, Kendangsari, Surabaya

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya

Regards, Plux