Jika anda ke kota Semarang, rasanya belum lengkap jika tidak melewati Simpang Lima, satu kawasan yang menjadi icon kota Semarang. Deretan hotel pun menyebar di kawasan prestisius ini. Demikian pula dengan pusat hiburan atau mall yang kian hari kian menyeruak diantara bangunan yang ada.

Sebagai kawasan yang dibanggakan, tentunya area ini juga tak luput dari perhatian Pemda setempat. Upaya untuk menata kawasan ini terus dilakukan, salah satunya adalah menyatukan para pedagang kaki lima dalam satu sudutnya, sehingga jadilah usat kuliner kota Semarang.


Menempati ruang paling ujung depan, Pecel Mbok Sadur semakin tenar dengan menu andalannya, apalagi kalau bukan Nasi Pecel (namanya aja Pecel Mbok Sadur, hehehe). Sewaktu kunjunganku beberapa saat yang lalu, antrian panjang dari dua sisi, kiri dan kanan. Tak ayal, untuk menikmati sepincuk nasi pecel ini dibutuhkan kesabaran mengantri. Kalau bukan karena penasaran seperti apa sih rasa dari nasi pecel ini, mungkin aku akan berpindah ke jajanan lainnya. Tapi di dorong dengan tekad kuat membaja (lebay…) jadilah aku masuk ke dalam antrian, berbaris seperti anak TK yang menungu giliran bersalaman dengan bu guru.


Nah, inilah pecel Mbok Sadur yang aku nikmati setelah kurang lebih 20 menit mengantri. Potongan tempe dan lauk pendamping lainnya ikut disiram dengan bumbu pecel. Pilihan lauk bervariasi, dari bakwan goreng, tempe, aneka jerohan sampai dengan sate keong juga bisa di dapatkan disini. Setelah duduk dengan manis, satu pincuk nasi pecel made in Mbok Sadur habis tak bersisa meluncur mulus melewati kerongkongan yang dengan rela membiarkannya masuk. Bagaimana rasanya? Uenakkkkk Tenan.

Pecel Mbok Sadur, Simpang Lima, Semarang

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya.

Regards, Plux