Oleh – oleh dari Ariana sewaktu berlibur di Aussie. Ar, aku mau ice cream rasa durian aja deh 🙂 Artikel ini dimuat juga di www.koki-kolomkita.com

Plux

Hmm… siapa sih yang belum pernah menikmati ice cream? Rasanya begitu nikmat, menimbulkan sensasi rasa nyaman dan rileks ketika kita menikmatinya, dingin, manis dan gurihnya ice cream.

Saya menyukai semua jenis ice cream, mulai dari yang diolah secara tradisional seperti, es puter, es lilin sampai dengan ice cream modern seperti gelato ice cream khas Italia, sundae cokelat, banana split, perpaduan dua atau tiga scoop ice cream rasa strawberry, chocolate dan vanilla dengan irisan pisang, ditambah dengan cerry merah, dan ice cream mungil yang saat ini, sedang marak dijual di berbagai mal, isinya sekitar 4-5 cone ice cream mini, disajikan dalam wadah mini karton berbentuk jari, belum lagi ice cream low fat dengan bermacam-macam topping berupa aneka cokelat, kacang, biskuit mini, buah-buahan yang menggiurkan.

Saat berlibur ke Australia beberapa waktu yang lalu, pada musim semi yang indah, setelah berkunjung ke Captain Cook’s Cottage dan menikmati indahnya bunga-bunga bermekaran di Fitzroy Garden, Melbourne. Cuaca pada saat itu panas terik, meskipun angin berhembus cukup kencang, membuat lidah ingin mencicipi sesuatu yang segar, dan nikmat, kebetulan saat itu ada mobil Rock n Roll Ice Creams yang kebetulan sedang berhenti di depan Fitzroy Garden, si penjual menyapa kami dengan hangat “Hallo… apa kabar?. Please try our ice creams”, rupanya si penjual ice cream ini mengetahui kalau kami berasal dari Indonesia.

Saya sempat bingung sejenak ketika akan memilih ice cream, begitu melihat gambar-gambar ice cream yang menggiurkan yang menempel pada kaca mobil, hmm… mau menikmati ice cream yang mana ya, rasa vanilla, mocca atau chocolate dengan taburan kacang dan biskuit mungil, semuanya kelihatan enak dan menggiurkan, akhirnya saya menanyakan kepada penjualnya, ice cream yang  favorit dan paling laris, kata si penjual adalah Rainbow ice cream, dengan paduan rasa vanilla, orange, strawberry dan mint, hmm… ternyata ice creamnya benar-benar nikmat, manisnya terasa pas di lidah dan segar, rasanya pun bervariasi, ice creamnya mirip es putar tetapi terasa lebih lembut dan lebih nikmat, ketika mencair di lidah.

Saya begitu asik menikmati Rock n Roll ice cream yang enak dan segar, tidak lama kemudian, beberapa peserta tour lainnya juga ikutan membeli Rock n Roll ice cream. Sebenarnya saya masih ingin mencicipi rasa Rock n Roll ice cream lainnya, selama berwisata di Australia, sayangnya saya hanya semalam berada di Melbourne, dan pada perjalanan wisata selanjutnya, saya tidak pernah menemukan Rock n Roll ice cream lagi.

Perjalanan wisata selanjutnya adalah ke Dreamworld, Gold Coast, setelah puas bermain di wahana Giant Drop, yang menguji andrenalin kita, berada di satu ketinggian selama 1 menit, tiba-tiba saja terhempas dan meluncur ke bawah dalam sekejap bagaikan air yang jatuh, sebuah rasa yang sulit digambarkan kata-kata, antara takut dan takjub, dengan diiringi teriakan yang nyaring, dan begitu melihat permainan selanjutnya The Claw, sebuah permainan yang akan memutar balikan badan kita sekitar 360 derajat dalam beberapa sudut dengan 9 posisi,  kecepatan 75 km/jam dan diringi dengan teriakan histeris para pengunjung wahana tersebut, hmm.. akhirnya saya memutuskan untuk tidak bermain, meskipun pada akhirnya saya agak menyesal juga sih ketika mendengar begitu serunya cerita teman-teman saya, yang mengikuti permainan ini, uniknya di sini banyak pengunjung lain yang meliput permainan ini baik berupa video maupun foto untuk wahana The Claw ini.

Sambil menungu teman-teman yang sedang antri untuk bermain di wahana The Claw, akhirnya saya mengambil beberapa foto saat permainan ini berlangsung dan beberapa permainan lainnya yang berlokasi di sekitar The Claw ini, ternyata teman-teman saya masih dalam antrian untuk bermain, akhirnya saya duduk di sebuah bangku dekat wahana tersebut, secara tidak sengaja saya melihat deretan stand ice cream yang berjejer dengan rapi, dan ketika melihat beberapa pengunjung menikmati Snokones ice cream yang warna- warni dan lalu lalang di hadapan saya, akhirnya saya mendekati stand ice cream tersebut dan membeli Snokones ice cream rasa raspberry, hmm… terasa begitu nikmat di lidah serta segar dan dingin di tenggorokan ini, apalagi tadi habis berteriak di wahana Giant Drop

Di deretan stand ice cream tersebut terdapat Streets ice cream, mirip dengan walls ice cream, rasa ice creamnya terasa lembut dan manisnya sedang (kebetulan saat perjalanan kembali dari Sydney ke Indonesia, saya sempat menikmati ice cream ini, yang dibagikan oleh pramugari di pesawat), Pluto Pup ice cream, bentuknya hampir mirip dengan es lilin/es potong berbagai rasa, yang dicelup dengan cokelat/ strawberry cair.

Snokones ice cream adalah es serut yang diberi sirup, ada empat rasa yaitu raspberry, lime, melon dan cola, mirip dengan es keprok jadoel, es yang diserut yang dibentuk menggunakan 2 buah batok kelapa yang dibuat dalam bentuk lingkaran, rasanya nikmat dan segar, cocok dimakan ketika cuaca panas terik.

Ketika saya sedang asik menikmati manisnya Snokones ice cream ini, teman-teman saya pun telah selesai mengikuti permainan The Claw, dan ternyata seru banget dan lebih ngeri dibandingkan permainan Giant Drop. Teman-teman saya pun akhirnya ikutan pula membeli Snokones ice cream, sebelum bermain kembali di wahana The Wipeout, ”Hmm… nikmat dan segarnya…makan Snokones ice cream”, kata teman-teman saya.

Cuaca siang hari ini begitu terik, tiba-tiba saja, saya ingin menikmati segar, dingin dan manisnya ice cream, sayangnya penjual ice cream Medan dan es putar yang biasanya suka melewati rumah saya pada siang hari, tidak lewat. Hmm… ice cream memang nikmat dan segar…

Salam maniez,

Ariana