Tempat makan yang satu ini sangat terkenal di Bojonegoro. Sebut saja namanya dan hampir semua orang tahu. Keberadaannya sudah sangat lama sekali. Menurut cerita mama, rumah makan ini sudah ada sejak mama masih kecil, lebih dari 60 tahun yang lalu.

Sekarang rumah makan yang bernama “Gaiding” ini dikelola oleh cucu – cucunya, bahkan salah satu cucunya yang mantan atlit nasional bulu tangkis ikut mengelola rumah makan ini. Pada saat kunjungan ke sana, banyak pengunjung yang mengantri untuk mencicipi masakan khas ala rumah makan Gaiding.

Bagaimana dengan masakan yang di sajikannya? Ayo kita cicipin satu per satu sebagian masakan disini.

Asem – asem daging, masakan ini merupakan salah satu menu kesukaanku. Rasa sedap dan segar langsung menggoyang lidah begitu kita menyanapnya. Potongan blimbing wuluh (belimbing sayur), cabe utuh, bawang yang diiris agak besar dan daun kedondong menjadi pendamping daging yang di potong kecil – kecil. Menyantap asem – asem  daging di rumah makan ini menjadikan lidah tak berhenti bergoyang alias nikmatnya sampai merasuk ke tulang iga.. (ceile…)

Sop buntut, masakan ini juga salah satu menu favorit di sini. Dagingnya cukup empuk dengan kuah yang pas dilidah, berminyak tapi tidak membuat neg alias sedap…. Bahkan anak kecil pun tak rela menyisakannya, walaupun porsi yang di berikan adalah porsi dewasa.

Swikee, masakan ini juga salah satu menu pilihan pengunjung rumah makan ini. Kuah tauconya nendang banget. Oya, Bojonegoro memang terkenal dengan Tauconya.  Jika suka, pepes ati kodok bisa di pesan disini.

Nah, dulu sewaktu aku kecil, yang banyak di pesan pengunjung disini adalah ayam bumbu rujak. Jika pesan nasi campur, mintalah ayam bumbu rujak sebagai lauknya. Bumbu yang berwarna kemarahan terasa pas dilidah.

Penasaran seperti apa rasa masakan disini? Silahkan mampir…

Rumah Makan Gaiding, Jl. Hayam Wuruk No. 78, Bojonegoro

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya

Regards, Plux

Tempat makan yang satu ini sangat terkenal di Bojonegoro. Sebut saja namanya dan hamper semua orang tahu. Keberadaannya sudah sangat lama sekali. Menurut cerita mama, rumah makan ini sudah ada sejak mama masih kecil, lebih dari 60 tahun yang lalu.

Sekarang rumah makan yang bernama “Gaiding” ini dikelola oleh cucu – cucunya, bahkan salah satu cucunya yang mantan atlit nasional bulu tangkis ikut mengelola rumah makan ini. Pada saat kunjungan ke sana, banyak pengunjung yang rela antri untuk mencicipi masakan khas ala rumah makan Gaiding.

Bagaimana dengan masakan yang di sajikannya? Ayo kita cicipin satu per satu sebagian masakan disini.

Asem – asem daging, masakan ini merupakan salah satu menu kesukaanku. Rasa sedap dan segar langsung menggoyang lidah begitu kita menyanapnya. Potongan blimbing wuluh (belimbing sayur), cabe utuh, bawang yang diiris agak besar dan daun kedondong menjadi pendamping daging yang di potong kecil – kecil. Menyantap asem – asem daging di rumah makan ini menjadikan lidah tak berhenti bergoyang alias nikmatnya sampai merasuk ke tulang iga.. (ceile…)

Sop buntut, masakan ini juga salah satu menu favorit di sini. Dagingnya cukup empuk dengan kuah yang pas dilidah. Berminyak tapi tidak membuat neg alias sedap…. Bahkan anak kecil pun tak rela menyisakannya, walaupun porsi yang di berikan adalah porsi dewasa.