Sebagai salah satu tempat wisata yang di buru pelancong di seluruh dunia, Bali menawarkan berbagai keindahan alam dan budaya. Tak heran jika kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun menunjukkan kenaikan angka yang cukup signifikan. Sebagai tolok ukur aku menggunakan parameter kepadatan lalu lintas. Jika beberapa tahun lalu, aku masih bisa mengendarai mobil di sepanjang jalan Kuta dengan nyamannya, kali ini harus mengendarai mobil sambil pegang pelipis, alias cape deh…. Bahkan kemacetan tidak hanya terjadi di sentral wisata seperti Kuta saja, kemacetan telah menjamah wilayah lain yang biasanya kendaraan bisa berlalu lalang dengan kecepatan sedang kini harus rela untuk antri di tengah kemacetan.

Lantas apa hubungannya macet dengan makanan? Karena macet inilah yang membuat orang jadi menggunakan waktunya untuk berburu makanan (dari pada macet, mending makan kan? Hihihi). Karena macet pula kadang orang rela menempuh belasan kilometer untuk mengungsi sejenak dariĀ  kebisingan menuju tempat yang nyaman.


Salah satu tempat makan yang tepat untuk di kunjungi adalah Warung Mertha Sari, Tepatnya di desa Pesinggahan, Karang Asem, Bali. Warung ini di desain dengan konsep terbuka dengan dua pilihan, lesehan atau meja. Lesehan di depan, sementara meja-an menempati ruangan di belakang.

Di rumah makan yang satu ini kita bisa menyaksikan proses memasaknya, karena yang di sajikan adalah hidangan yang dibakar maka yang kita saksikan adalah beberapa orang yang sedang melakukan aktivitasnya, membakar sate lilit, sate ikan dan pepes yang tentu saja terbuat dari ikan. Tempat memasaknya berada sudut luar sehingga setiap tamu yang berniat untuk bersantap disini akan melihat aktivitas ini.


Karena hidangan utama yang disajikan berbahan dasar ikan, tak salah jika kemudian pemiliknya memberikan tag line ‘Masakan Ikan Laut Khas Pesinggahan’. Sate lilit di tempat makan ini menjadi menu andalan sementara sambal matah yang terdiri dari irisan cabe dan bawang sebagai pendamping.

Jika sate ikan berasa sedikit ada rasa manis, sambalnya menjadikan paduan rasa yang unik, apalagi jika kita campur sedikit pepes, sate lilit dan sate ikan dengan sambal, di lidah berasa unik. Gak percaya? Silahkan meluncur menikmati hidangan ini.

Warung Lesehan Mertha Sari, By-pass Karang Asem, Pesinggahan, Bali

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya

Regards, Plux