Salah satu upaya menghindari kemacetan adalah menikmati kemacetan itu sendiri, demikian seorang teman memberikan wejangannya. Lantas bagaimana jika macetnya tergolong parah atau memimjam istilahnya mba Debby Sahertian ‘macan tutul’ alias macet total?

Pengalaman terjebak macet tempo hari, ditengah kemacetan yang cukup membuat jantung ser ser karena banyak mobil pindah jalur serampangan. Laju kendaraan yang dikendarai oleh seorang teman pun berbelok ke arah hotel Sheraton Bandara. Kembali teringat wejangan teman diatas, kami mencoba menikmati kemacetan dengan berhenti sejenak di lounge hotel tersebut.

Rasa penat pun hilang dan kemacetan di luar sana terabaikan sudah. Ya tempat nongkrong yang satu ini tergolong jauh dari hiruk pikuk aktivitas kemacetan. Suasana santai langsung terasa begitu pantat beradu dengan sofa, dan PeWe tenan alias Posisi uWenakkk.

Dari tempat kita duduk bisa melihat aktivitas orang berenang serta anak kecil yang berlari – lari di pinggiran kolam renang, ditambah warna birunya kolam renang serasa menyejukkan mata yang cukup lelah akibat konsentrasi pada jalanan. Sementara di sebuah sudut ruangan nampak seorang ibu sedang asyik membaca bukunya.

Suasana santai serasa lebih nikmat ketika hidangan yang kita pesan datang, sandwich ditemani sepiring Fish & chips. Dan mulailah garpu dan pisau perang, membuat irama tersendiri. Rasa dari sandwich di tempat ini pas dilidah, paling tidak dilidahku dan potongan ikan yang dibalut dengan tepung juga tak kalah menariknya. Ditambah dengan kentang goreng, hmmmm benar benar lupa kalau suasana jalan diluar sedang macet – macetnya.

Yang namanya acara nongkrong kurang lengkap jika tidak menyeruput yang dingin – dingin, jadilah  segelas es kopi plus segelas es teh meluncur dengan sukses di kerongkongan.

Dan tanpa terasa 3 jam sudah waktu kita habiskan disana. Ketika pulang, hmmm yang namanya macet masih berlangsung dengan suksesnya.  Bedanya kali ini menikmati macet dengan perasaan yang berbeda, lebih rileks setelah menghilangkan penat sambil menikmati hidangan.

Thanks to Donnie yang rela bermacet – macet ria menjemput di bandara. Jangan kapok ya…

Regards, Plux