Entah mengapa restoran ini dinamakan Mbah Jingkrak, tapi dalam terjemahan bebas arti kata jingkrak adalah melompat – lompat atau melonjak – lonjak, biasanya konotasinya adalah kegirangan (hari riang). Nah di rumah makan ini lambing yang di gunakan adalah seorang nenek yang sedang berjingkrak.
Bertempat di deretan rumah tinggal, tempat makan ini cukup ramai pada saat waktu makan siang tiba. Banyaknya kantor yang berada di sekelilingnya menjadikan tempat ini menjadi salah satu pilihan tempat untuk makan siang. Ditambah dengan penataan interior yang mengesankan membuat tempat ini cukup popular di kalangan eksekutif muda yang berkantor di bilangan Setiabudi.
menu yang disajikan adalah makanan Jawa lengkap dengan aneka sambalnya. Nah salah satu alasan kenapa dinamakan Mbah Jingkrak, mungkin karena sambal di tempat ini yang membuat pelahapnya jadi berjingkrak-jingkrak kepedasan. Di sini makanan serba uenakkk… tapi satu hal yang pasti jika anda penyuka sambal pedas, coba datang ke tempat makan ini. Manjakan lidah anda dengan tingkat kepedasan yang menurut aku setan aja malas untuk mencoba. Masa sih?
Warung Mbah Jingkrak, Jl. Setiabudi Tengah No.11, Jakarta. Telp. 021 – 5252 605, 081 807209848
Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya
Regards, Plux
oh ini tuh lokasinya di setiabudi daerah perumahannya ya? Kirain di area rasuna saidnya gitu… nanti coba dicari deh kapan kapan