Nama Brebes sebagai daerah penghasil bawang merah sudah tersohor di Indonesia. Namun, Brebes bukan satu-satunya daerah yang sukses menghasilkan bawang merah, masih banyak varietas bawang merah yang dihasilkan daerah lain seperti: bawang Medan (Samosir), bawang merah Keling (Majalengka), bawang merah Ampenan (Bali), bawang merah Sumenep (Madura), bawang merah Banteng (Tangerang), dan masih banyak lagi. Bawang merah lokal tidak sekadar berjaya di dalam negeri, bawang yang satu ini bahkan sudah diekspor sampai ke Arab Saudi dalam bentuk pasta berkat inovasi para pelaku usaha bawang merah kita. 

Bawang merah memiliki nutrisi  dan senyawa kimia aktif yang baik bagi kesehatan. Kandungan nutrisi pada bawang merah antara lain: kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium/potasium, natrium/sodium, seng, selenium, vitamin C, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), B9 (asam folat), Vitamin A, E, dan K. Bawang merah juga mengandung energi, air, karbohidrat, gula, serat, protein, dan lemak.

Bawang merah memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi, sedangkan kalium berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, memelihara fungsi saraf, mencegah batu ginjal, menjaga kepadatan tulang, serta mencegah kram otot. Mengonsumsi makanan kaya kalium akan membantu mencegah terjadinya hipokalemia (kekurangan kalium).

Sedangkan kandungan senyawa aktif kaempferol, floroglusinol, dan quercetin pada bawang merah membuat bawang ini menjadi sumber flavonoid —sejenis antioksidan. Antioksidan berguna untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat radikal bebas. Kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas dapat menimbulkan penyakit jantung, stroke, hipertensi, radang sendi, kanker, hingga penuaan dini. 

Flavonoid juga bersifat antiviral dan antibakteri. Namun, belum ada bukti ilmiah jika kandungan flavonoid pada bawang merah bisa mencegah dan mengatasi infeksi virus korona dengan cara menyerap virus dari udara bebas seperti kabar yang sempat marak beredar. Meskipun begitu, jangan ragu menambahkan bawang merah sebagai bumbu dalam masakan karena kandungan nutrisinya baik untuk kesehatan. 

Sudah sejak lama bawang merah juga digunakan untuk mengobati masuk angin dan perut kembung pada anak-anak. Cukup dengan mengerok area sekitar perut dan punggung menggunakan bawang merah (pilih yang berukuran agak besar) yang dipotong melintang bersama dengan minyak kayu putih, atau bisa juga menggunakan rajangan 2-3 siung bawang merah yang diremas dan dicampur dengan 2-3 sdm minyak kayu putih. Balurkan campuran tersebut pada area sekitar perut dan punggung, maka perut akan terasa hangat dan kembung pun menghilang (hentikan penggunaan jika terjadi reaksi alergi). 

Bukan hanya umbinya, bahkan kulit bawang merah pun memiliki manfaat. Kulit bawang merah bisa digunakan untuk bahan memasak bacem sampai sup. Kulit bawang merah akan membuat warna bacem semakin pekat dan memikat. Selain itu, kulit bawang merah bisa digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman serta berfungsi sebagai pestisida nabati. Bagi pembaca yang berminat mendalami lebih lanjut metode pengolahan kulit bawang merah menjadi pupuk dan pestisida, silakan  klik tautan referensi di bawah artikel*.

Tips saat membeli bawang merah: pilih yang kulitnya kering dan mengilap. Kulit yang terlihat lembap biasanya cepat mengalami pembusukan. Namun, bila sudah telanjur membeli bawang merah yang agak basah, jemur di bawah sinar matahari sampai tidak lembap agar bawang lebih tahan lama.

Referensi

Sumber buku:

  • Kuswardhani, D. (2016). Sehat Tanpa Obat dengan Bawang Merah Bawang Putih: Seri Apotik Dapur. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Sumber Internet:

 

Sampai jumpa di artikel berikutnya

Regards,

Natya