Namanya masakan ini baru aku kenal ketika kunjungan ku ke Pekanbaru beberapa hari yang lalu yang juga baru pertama kalinya. Sop Tunjang adalah nama masakan yang aku santap sebagai menu makan siang. Nama yang cukup menantang untuk di coba.

Terletak di halaman belakang GOR Tribuana Pekanbaru, tempat makan kali ini cukup sederhana. Jumlah mejanya pun tak terlalu banyak, hanya beberapa meja dan kursi. Tapi jangan salah, deretan mobil berbagai merek terparkir di halaman yang cukup luas. Pengunjung datang silih berganti dan saking banyaknya peminat masakan ini pelayan pun di buat kewalahan.

Seperti apa sih sop tunjang ini?

Sop tunjang adalah sop kaki sapi. Entah nama “tunjang” adalah sebutan resmi untuk kaki sapi atau bukan, yang jelas begitu masakan ini keluar, penampilan masakan ini membuat aku teringat dengan sop buntut. Apalagi ketika mencicipi kuahya, hmmm… sedap…. entah bumbu apa saja yang dimasukkan tapi kuahnya cukup bening dengan tekstur dagingnya empuk. Perlahan tapi pasti potongan daging yang menempel di tulang satu ter satu berpindah tempat, dari mangkok ke perut tentunya.


Tak salah jika pengunjung tempat makan ini cukup bejibun, memang rasa dari masakan ini boleh dibilang diatas rata-rata alias enak tenan. Aku jadi membayangkan, jika menikmati sop ini di kala hujan, hmmm tentunya akan menjadikan petualangan lidah yang sulit untuk dilupakan. Menyantap di kala panas terik saja terasa nikmat, apalagi ketika hujan turun, hmmm….

Hidangan pendamping lainnya adalah tahu dan tempe. Untuk rasa tahu dan tempenya sama seperti di tempat lainnya, seperti tahu tempe goreng kebanyakan. Tapi rasa sop tunjang nya, hmmm… silahkan di rasakan sendiri.

Penasaran? Datang saja ke Pekanbaru.

Sop Tunjang, Halaman Belakang GOR Tribuana, Pekanbaru.

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya.
Regards, Plux