Kesan yang didapat ketika menginjakkan kaki di pulau Bali adalah santai. Turis dengan gaya pakaian santai berbaur dengan eksekutif muda yang mengunjungi pulau ini untuk keperluan bisnis. Tawa anak – anak turut menyemarakkan suasana nyantai ini.

Tujuanku ke pulau ini memang karena tugas yang mengharuskan aku menuju Denpasar. Karena memang sudah jam makan siang, melajulah mobil menuju jalan Tengku Umar yang memang tak kenal sepi alias padat. berderet tempat makan terlihat siap memanjakan lidah pengunjungnya, berbaur dengan toko-toko yang menjajakan aneka rupa barang. Dan mendekati jalan Sudirman, mata memandang sebuah sign : Soto Madura Cak Udin.

Tempat makan ini tidak terlalu besar malah boleh di bilang kecil ruangannya, hanya tersedia beberapa meja dan kursi. Makanan yang dijual sesuai dengan namanya : Soto, terdiri dari soto ayam dan soto sulung (sebutan untuk soto Madura). Untuk soto ayamnya tertulis ayam kampung sementara soto Maduranya hmm…

 

Soto Madura berupa irisan daging, babat, paru, usus dan telor ayam, tingal pilih maunya pengunjung isi apa. Isi sudah dimasak dan tidak di campur dengan kuahnya. Biasanya soto Madura isi langsung dimasak dicampur jadi satu dengan kuahnya, tapi di tempat makan ini, isinya dimasak terlebih dahulu sehingga pada saat ada pengunjung tinggal ambil dan iris sesuai porsinya dan di tuang kuahnya. Yang menarik lagi, usus tidak disajikan beserta lemaknya melainkan lemak sudah dibuang. Kuahnya sendiri bening.

Bagaimana rasanya? Hmm… sedap bin nikmat.

Soto Madura Cak Udin, Jl. Tengku Umar 36 Denpasar, Bali

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya

Regards, Plux