“Jangan bilang pernah ke Medan, kalau belum mampir ke Ucok Durian”, tagline yang didominasi dengan warna hijau dan kuning, menyambut kedatangan pengunjung. Sebagai penggemar durian, tentu saja aku tidak mau melewati kesempatan untuk mencicipi durian saat berkunjung ke Medan.

Aroma khas durian yang menyengat untuk durian rasa manis dan pahit, dengan sensansi rasa yang berbeda. Aku memilih durian yang rasa pahit dan tak terasa durian pun ludes tak tersisa. Rasa pahit yang muncul, bukan buah yang belum matang, tetapi terdapat unsur alkhohol alami dari buah durian. Mumpung sedang berada di sini, supaya tidak penasaran, aku pun mencicipi durian rasa manis legit dan harum, hmmm… nikmat.

Ucok Durian, Medan – www.infomakan.com — Doc. Lily Mariana

Ucok Durian, Medan – www.infomakan.com — Doc. Lily Mariana

Ucok Durian, Medan – www.infomakan.com — Doc. Lily Mariana

Jika kita merasa durian yang disantap terasa kurang sesuai dengan lidah kita, maka kita dapat langsung menukarnya tanpa ada tambahan biaya lagi.

Ucok Durian, Medan – www.infomakan.com — Doc. Lily Mariana

Tempat makan  ini milik Zainal Abidin yang lebih dikenal dengan Ucok, yang telah bergelut di kuliner durian sejak 34 tahun yang lalu, kemudian mendirikan tempat makan durian sekitar 25 tahun dan menempati tempat saat ini sekitar 10 tahun.  Ucok Durian,  buka non stop 24 jam, dengan kapasitas muat lebih dari 100 orang dan selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, artis dan tentu saja penduduk lokal yang menyukai buah dengan aroma yang khas ini.

Ucok Durian, Medan – www.infomakan.com — Doc. Lily Mariana

Bagi yang suka berfoto, tempat ini juga menyiapkan spot-spot cantik untuk berfoto ria, terdapat patung Ucok sedang memegang buah durian, durian raksasa di depan pintu masuk. Sayangnya aku tidak sempat mengambil foto ini, karena spot-spot ini selalu dipadati oleh pengunjung.

Tumpukan ratusan durian yang disusun rapi dengan aroma yang khas yang menggugah selera, siap memanjakan lidah penggemar durian.

Ucok Durian, Jl. K.H. Wahid Hasyim/Sei Wampu No. 30-32, Medan

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya

Best regards,
Lily Mariana